Anda semua pasti sudah mengetahui bahwa hampir semua pasta gigi yang beredar di pasaran mengandung fluoride (fluorida) sebagai bahan andalannya. Selama ini fluoride diketahui sebagai unsur/zat/bahan yang sangat efektif melindungi email gigi dari kerusakan akibat asam dan mencegah gigi berlubang. Tapi mungkin sebagian dari Anda belum mengetahui dampak negatif atau bahkan bahaya dari fluoride atau fluorida ini. Bahkan saya sendiri masih mempertanyakan masalah ini : Benarkah fluoride berbahaya bagi kesehatan?, Benarkah flouride berbahaya bagi perkembangan otak anak?, benarkah fluoride dapat menurunkan tingkat IQ/kecerdasan?, benarkah fluoride dapat menyebabkan kanker?, benarkah fluoride dapat memicu osteoporosis dan kerusakan sistem saraf?. Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari kita telusuri apa dan bagaimana sebetulnya fluoride dan bagaimana hubungannya dengan kesehatan manusia terutama dengan perkembangan otak anak
Apa Itu Fluoride?
Flouride adalah adalah anion anorganik fluor dengan rumus kimia F-. Fluoride adalah anion sederhana fluor. fluoride adalah suatu garam fluoride yang banyak sekali terdapat di dalam alam dapat berupa sodium fluoride, calcium fluoride, ammonium fluoride, aluminium fluoride, ammonium fluorosilikat, ammonium fluorofosfat, hexadesil ammonium fluoride, magnesium fluoride dan garam-garam lainnya.
Mengapa Fluoride Ditambahkan Dalam Air Minum dan Pasta Gigi?
Fluoride dalam mulut (dalam air liur dan gigi plak) adalah cara yang efektif untuk mencegah kerusakan gigi. Tindakan fluoride dalam mencegah kerusakan gigi menguntungkan baik anak-anak dan orang dewasa sepanjang hidup mereka. Indonesia telah menetapkan bahwa jumlah senyawa fluoride yang boleh terkandung dalam pasta gigi tidak boleh lebih dari 0,15% atau 1500 ppm dihitung dari kadar total F (fluor)
Bagaimana Cara Kerja Fluoride Dalam Mencegah Kerusakan Gigi?
Fluoride dapat menghentikan atau bahkan membalikkan kerusakan gigi, proses itu membuat enamel gigi yang kuat dan solid. Lubang gigi disebabkan oleh bakteri tertentu dalam mulut. Ketika seseorang makan gula dan karbohidrat olahan lainnya, bakteri ini memproduksi asam yang menghilangkan mineral dari permukaan gigi. Fluoride membantu untuk remineralize permukaan gigi dan mencegah gigi berlubang.
Benarkah Fluoride Berbahaya?
Menurut beberapa situs seperti situs Rumah Zakat, pada tahun 1990 Dr. John Colquhoun melakukan penelitian pada 60.000 anak sekolah dan menemukan bahwa sejumlah anak pada wilayah yang diberi fluoride menderita keropos gigi (Fluorosis). Fluorisis gigi terjadi karena seorang anak menerima terlalu banyak senyawa fluor selama masa pembentukan gigi yaitu pada periode waktu 3 bulan sampai 8 tahun, sedangkan untuk anak berusia di atas 8 tahun sudah tidak ada resiko seperti ini. Fluorosis gigi menyebabkan gigi menjadi keras dan mudah pecah (cracking). Bentuk fluorosis yang paling ringan adalah adanya flek atau noda putih kecil-kecil yang tidak terlalu tampak, sedangkan pada kerusakan tingkat sedang dan parah akan menampakan noda coklat atau hitam, berlubang dan retak pada gigi.
Selain itu Ilmuwan FDA (Administrasi Obat dan Makanan) juga menyatakan adanya hubungan antara tingkat kesuburan perempuan usia 10 – 49 tahun dengan meningkatnya pengguanaan fluoride. Penelitian lain juga membuktikan bahwa 1 ppm fluoride dalam air dapat memproduksi zat yang dapat merusak otak . Zat ini dapat mengakibatkan penyakit Alzheimers.
Bahkan sumber lain juga menyatakan bahwa hasil penelitian Departemen Kesehatan Belgia menyimpulkan bahwa penggunaan fluoride secara berlebihan dapat menyebabkan osteoporosis dan kerusakan sistem syaraf. Ini mendorong pemerintah Belgia melarang beredarnya segala jenis tablet dan permen yang mengandung fluoride. Pemerintah Belgia juga sedang mempresentasikan hasil penelitiannya di depan anggota Uni Eropa untuk memperoleh kesepakatan bersama pelarangan pasta gigi yang mengandung fluoride.
Berdasarkan paparan tersebut dan sumber-sumber lainnya, maka kita dapat mengambil beberapa bahaya Fluoride terhadap kesehatan, diantaranya:
- Kerusakan pada sistem berpikir/kerusakan otak. Fluoride menurunkan kapasitas kecerdasan manusia, terutama anak-anak. Tingkat kecerdasan anak- anak yg menggunakan fluoride SECARA SIGNIFIKAN lebih rendah dari anak-anak yang tidak diberikan fluoride. Kesimpulan ini telah dipublikasikan secara online oleh Environmental Health Perspectives pada 20 July 2012 lalu. Publikasi ini merupakan hasil dari sebuah meta-analisis yangh dilakukan peneliti dari Harvard School of Public Health (HSPH) dan China Medical University di Shenyang. Penelitian itu telah menemukan indikasi kuat bahwa fluoride dapat mempengaruhi perkembangan kognitif pada anak-anak. Berdasarkan temuan tersebut, penulis/peneliti mengatakan bahwa risiko ini tidak boleh diabaikan.
Anda dapat mengunduh dan membaca detil dari publikasi : Developmental Fluoride Neurotoxicity: A Systematic Review and Meta-Analysis oleh Anna L. Choi (Department of Environmental Health, Harvard School of Public Health, Boston, Massachusetts, USA), Guifan Sun (School of Public Health, China Medical University, Shenyang, China), Ying Zhang (School of Stomatology, China Medical University, Shenyang, China), and Philippe Grandjean (Institute of Public Health, University of Southern Denmark, Odense, Denmark) pada halaman berikut iniDevelopmental Fluoride Neurotoxicity: A Systematic Review and Meta-Analysis
Anna L. Choi, Guifan Sun, Ying Zhang, Philippe Grandjean
Environ Health Perspect. 2012 October; 120(10): 1362–1368. Published online 2012 July 20. doi: 10.1289/ehp.1104912
Anda juga dapat membaca pernyataan lanjutan dari peneliti Fluoride tersebut disini dan publikasi tentang perhitungan IQ oleh Anna L. Choi and Philippe Grandjean disini - Kebutaan (penelitian Moolenburgh mengenai air yg ditambah 1ppm Fluoride)
- Penyakit Alzheimer-Jurnal Wall Street 28 okt 92 tentang penelitian Varnier JA., ‘tikus percobaan yg mengkonsumsi fluoride dengan dosis tinggi berkembang dengan tahap yg tidak beraturan memiliki karakteristik hewan yg telah pikun. Pengujian otak tikus-tikus pasca percobaan mengungkap adanya substansi sel otak yang hilang dalam struktur.
- Ilmuwan Administrasi Makanan dan Obat (FDA) melaporkan korelasi yg erat antara menurunnya tingkat kesuburan perempuan kelompok usia 10-49 dg meningkatnya penggunaan fluoride
Berhubung tulisan saya pada kesempatan ini mengenai efek Fluoride terhadap perkembangan otak anak, maka pada kesempatan ini saya hanya menyertakan bukti-bukti atau referensi ilmiah atau penelitian-penelitian tentang pengaruh fluoride terhadap otak dan perkembangan otak atau IQ anak (poin 1), itupun baru mengacu kepada sebuah sumber. Referensi yang lebih lengkap akan saya sertakan lain waktu. Adapun pengaruh negatif/bahaya dari fluoride terhadap gangguan kesehatan lainnya mungkin akan saya sampaikan dalam tulisan dan kesempatan lain
Terima kasih, semoga bermanfaat
Discussion about this post