Asian Games 2018 akan segera ditutup pada tanggal 2 September 2018 nanti. Hingga hari ke-14 pelaksanaan ajang empat tahunan itu, Indonesia telah meraih prestasi yang luar biasa, Indonesia sudah mendapat 30 medali emas (melebihi target yang telah ditetapkan, yaitu 16 medali emas). Hal ini merupakan perolehan medali emas terbanyak sepanjang Indonesia mengikuti Asian Games. Berkat perolehan 30 medali emas ini, Indonesia bertengger di posisi empat klasemen dan berhasil mengungguli Iran. Perolehan medali Indonesia masih bisa bertambah, karena sejumlah atlet masih bertanding hari ini dan besok. Berikut adalah daftar atlet Indonesia peraih medali emas Asian Games 2018
Defia Rosmaniar
Defia Rosmaniar, atlet taekwondo putri Indonesia penyumbang emas pertama Indonesia di Asian Games 2018. Ia mampu mengalahkan atlet asal Iran, Marjan Salahsahouri di babak final cabang olahraga taekwondo putri nomor poomsae di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Minggu (19/8/2018)
Defia menceritakan jika awalnya dia tidak tahu jika menjadi peraih emas pertama.
Saya tahunya kan bareng sama wushu, jadi yaudah emas ya biasa saja.. tapi pas bapak presiden bilang ke saya, saya kaget
Bapak presiden bilang ‘terima kasih ini medali emas pertama’ itu langsung wow.. kaget banget
Lindswell Kwok
Atlet wushu putri andalan Indonesia, Lindswell Kwok meraih medali emas dalam cabor wushu nomor Taijijian& Taijiquan Asian Games 2018. Ia mencatatkan nilai total 19,50 atau unggul dari atlet Hong Kong, Mok Uen Yin yang hanya mengumpulkan nilai 19,42. Lindswell meraih nilai taijijian 9,75 dan nilai taijiquan dengan nilai yang sama. Medali ini merupakan medali emas kedua bagi tim Indonesia di Asian Games 2018.
Lindswell Kwok, mengaku bakal pensiun setelah meraih medali emas Asian Games 2018. Lindswell ingin rihat dari olahraga yang membesarkan namanya tersebut.
Saya memang berniat pensiun setelah ini. Mengingat ini yang terakhir, saya ingin memberikan yang terbaik untuk Indonesia
ujar Lindswell setelah pertandingan.
Tiara Andini Prastika
Tiara Andini Prastika memastikan Indonesia meraih medali emas ke-3 di cabang olahraga sepeda gunung (MTB) nomor downhill putri yang berlangsung Senin 20 Agustus 2018 lalu. Dia mencatatkan waktu 2 menit 33,056 detik.
Pebalap kelahiran 22 Maret 1996 itu ditempel ketat oleh pebalap asal Thailand, Vipavee Deekaballes, dan kompatriotnya, Nining Porwaningsih. Indonesia dapat dua medali pada nomor ini setelah Nining Purwaningsih merebut perunggu. Catatan waktunya 9,608 detik lebih lambat dari Tiara.
Khoiful Mukhib
Emas keempat Asian Games 2018 diraih Khoiful Mukhib dari cabang Sepeda Gunung (MTB). Dia mengaku sudah mempersiapkan diri untuk event asian games itu sejak tahun 2016 dengan training di Kota Malang. Tidak cuma latihan, atlet kelahiran Jepara, 15 Desember 1990 ini melakukan uji coba dengan mengikuti kejuaraan downhill tingkat Asia di China pada 2017, Downhill World Champions di Australia pada akhir 2017 dan event balap downhill di Filipina pada awal 2018.

Emas ini saya persembahkan untuk negara yang berulang tahun ke-73, juga kepada orangtua, istri saya, dan kepada semua masyarakat Indonesia
Eko Yuli Irawan
Eko menjadi yang terbaik se-Asia pada angkat besi kelas 62 kg dengan total angkatan 311 kg. Lifter berusia 29 tahun itu mengalahkan para pesaingnya: Trinh Van Vinh asal Vietnam (perak) dan Adkhamjon Ergashev asal Uzbekistan (perunggu). Diakui Eko, medali emas Asian Games menjadi pelecutnya untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. Eko kini membidik emas di Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.

Karena memang itu, di sisi lain, kejuaraan terbesar ya Olimpiade itu. Jadi siapa yang ngga mau. Seperti kemarin (2014) sebenarnya ada peluang meraih medali emas, tapi dapatnya perak jadi rasa senangnya itu kurang, masih ada kekecewaan.
Hening Paradigma
Hening Paradigma adalah salah satu atlet penyumbang medali emas di ajang Asian Games 2018. Ia menyumbangkan medali emas ke-6 dari cabang olahraga paralayang nomor ketepatan mendarat beregu putra setelah mengungguli tim putra China dan Malaysia.
Discussion about this post